1. PENGERTIAN
Pengertian Teknik Industri berdasarkan
IIE (Institute of Industrial and System Engineering) adalah sebagai
berikut :
“Industrial Engineering is concerned with the design, improvement, and
installation of integrated system of people, materials, information, equipment,
and energy. It draws upon specialized knowledge and skill in the
mathematical, physical, and social sciences together with the principles and
methods of engineering analysis and design to specify, predict, and
evaluate the result to be obtained from such system.”
Teknik
Industri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan
pemasangan dari sistem integral yang terdiri dari manusia, bahan-bahan,
informasi, peralatan dan energi. Hal ini digambarkan sebagai pengetahuan dan
keterampilan yang spesifik pada metematika, fisika, dan ilmu-ilmu sosial
bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk
mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu
sistem.
Teknik
Industri berkenaan dengan proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari
sistem yang dapat diukur dari ukuran-ukuran ekonomi, pencapaian kualitas,
dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana semua hal tersebut dapat memberikan
manfaat pada kehidupan manusia
Industri
juga dapat diartikan sebagai suatu teknik manajemen sistem, yaitu suatu teknik
yang mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dengan mempertimbangkan
aspek-aspek yang terkait. Aspek-aspek tersebut antara lain manusia sebagai
aspek terpenting, mesin dan material. Teknik Industri mengatur agar sistem
tersebut berjalan dengan cara yang paling produktif, efektif dan efisien.
2. PROFESI
TEKNIK INDUSTRI
Seorang
sarjana teknik industri menjadikan industri sebagai titik awal dan pusat
pengembangan karirnya. sarjana teknik industri terlibat dalam pengorganisasian,
desain tempat kerja dan laju aliran materi dalam proses produksi di pabrik.
Lapangan kerja bagi sarjana teknik industri di zaman sekarang meluas, tidak
hanya di manufaktur tetapi juga di bidang non-manufaktur seperti rumah sakit,
toko retail, perbankan, dan lain-lain.
Dalam buku sumber,
profesi teknik industri memiliki kompetensi-kompetensi berikut:
2.1. Work Design and Measurement
Teknik
mengukur performa kerja supaya standar waktu kerja dapat ditentukan. Dengan
begitu, jadwal kerja harian dapat dirancang dari jadwal produksi total (jangka
panjang). Di bidang ini juga digunakan Predetermined
Time Systems.
2.2. Plant Location and layout
Kemampuan
tata letak dan lokasi pabrik, meliputi mengumpulkan, melakukan kompilasi, dan
mengevaluasi data yang diperlukan untuk membuat keputusan lokasi terbaik untuk
pabrik.
2.3.
Engineering Economy
Kemampuan
mengimplementasikan sisi ekonomi dalam engineering.
Sesuai yang diajarkan oleh Henry Towne.
2.4. Production Planning and Inventory Control
Kemampuan
mengeset level keseluruhan output manufaktur untuk mendapatkan rating produksi
yang bisa meraih target perusahaan dan menjaga production force tetap stabil.
2.5.
Statistical Quality Control
Kemampuan
mendata output kerja secara statistik.
2.6. Linear Programming
Kemampuan
menyederhanakan langkah kerja dan juga menyusun sistem kerja yang linear
sehingga mempermudah produksi.
2.7.
Operations Research
Kemampuan
untuk survei dan riset mengenai sistem operasi yang baik dan efisien.
Dengan
keahliannya, profesi-profesi yang tersedia bagi seorang sarjana teknik industri
di antaranya:
A. Konsultan
Seorang
sarjana teknik industri dapat mengevaluasi sitem kerja sebuah perusahaan dan
mendesain sebuah solusi sistem yang lebih baik, untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan. 6 fungsi utama dari seorang Konsultan, yaitu:
1) Mengembangkan
dan mengoptimalisasikan potensi-potensi yang ada dalam suatu perusahaan atau
industri.
2) Memberikan
saran-saran, menerapkan pengalaman-pengalamannya dalam suatu perusahaan.
3) Menganalisa
permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan.
4) Sebagai
katalisator, dengan mengembangkan sistem manajerial.
5) Mengadakan
pelatihan dan pembelajaran.
6) Menginovasikan,
memadukan, dan menerjemahkan teknologi, program, dan pemecahan masalah.
B. Supervisor
Bidang ini
mengawasi jalannya sistem produksi di pabrik. Supervisor membutuhkan
pengetahuan tentang ergonomi kerja, statistik dan ilmu teknik industri lainnya.
C. Manajer
Sejak
ditemukannya “scientific management”
oleh Taylor
dan “administrative and behaviour
management”, sarjana teknik industri memiliki kompetensi untuk mengatur dan
mengoptimasi kerja organisasi.
3. PROFIL
LULUSAN TEKNIK INDUSTRI
Profil dan
Kompetensi Sarjana Teknik Industri :
i)
Mampu mengidentifikasi, menformulasikan, dan memecahkan
masalah-masalah sistem integral menggunakan alat-alat pokok analitikal,
komputasional, dan/atau eksperimantal.
ii) Mempunyai
wawasan luas sehingga dapat memahami dampak penerapan keilmuan Teknik Industri
terhadap konteks global/sosial.
iii) Mampu
berkomunikasi secara efektif
iv) Mampu
bekerja sama dalam kelompok yang bersifat multi disiplin, baik dalam peran
sebagai pemimpin maupun anggota kelompok.
v) Mampu
menerapkan teknik dan alat analisis baru yang diperlukan dalam menjalankan
praktik profesi ke-teknik-industrian-nya.
vi) Memahami
dan menyadari tanggung jawab profesi dan etika.
4. BASIC
KNOWLEDGE AND TOOLS
Basic Knowledge
: Tool :
> Mathematics
> Industrial Engineering
Method
> Physical Phenomena > Systemic and Integrated
> Engineering Sciences Process >
Design
> Social
Sciences
5. KELOMPOK
KEAHLIAN
5.1.Rekayasa
Sistem Manufaktur
i)
Perancangan (Design):
mampu merancang sistem manufaktur dimulai dari penjabaran kebutuhan pasar
menjadi parameter design dan rancangan produk serta sistem manufakturnya.
ii) Perekayasaan (Engineering) : memahami rekayasa transformasi produksi khususnya
yang terkait dengan interajsi man, machine dan material.
iii) Fabrikasi
(Manufacturing) : mampu menangani
proses pembuatan produk serta menguasai metode pengoperasian pabrik dan fungsi
manajemen yang terkait serta perbaikannya (improvement).
iv) Wawasan
usaha (Business Insight) : mampu
mengidentifikasikan kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakan
kelayaka usahanya.
5.2.
Rekayasa Manajemen Industri
i)
Perancangan (Design)
: mampu merancang sistem manajemen yang sesuai dengan karakteristik sistem
manufakturnya.
ii) Pengoperasian
(Operation): memahami dan mampu
menangani proses manajemen (Planning,
Organizing, Actuating, Controlling), mampu untuk memimpin, memotivasi serta
bekerja sama dengan berbagai unsur yang terkait (Leadership).
iii) Perbaikan
(Improvement) : mampu mengenali
masalah dan melakukan perbaikan
iv) Wawasan
Usaha (Business Insight) : mampu
mengidentifikasikan kebutuhan pasar serta peluang usaha dan memperkirakan
kelayakan usahanya serta merealisasikannya.